Stafsus Presiden: Mahasiswa Polbangtan Harus Penuhi Kebutuhan Pasar Pertanian
Staf Khusus Presiden Jokowi, Arif Budimanta mengulas materi tentang peningkatan ekonomi petani milenial, untuk mendukung terjaganya pasokan pangan terutama produktivitas dan distribusi rantai pasar dari produk-produk pertanian.
Foto: istimewa
Stafsus Presiden ajak mahasiswa Polbangtan jadi konsultan bagi petani milenial
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui program unggulan Kementan, petani milenial yang dicetak melalui pendidikan vokasi pertanian harus mampu menjadi pelopor pembangunan pertanian pedesaan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian.
Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, Kementan berupaya mengubah paradigma generasi muda bahwa pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimanapun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial adalah kunci dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian.
“Pertanian digital merupakan teknologi yang memudahkan pengambilan keputusan secara praktis dan bermanfaat. Manajemen risiko di bidang pertanian menjadi lebih mudah dan membantu meningkatkan potensi keuntungan secara berkelanjutanm,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan regenerasi petani yang berkelanjutan, maka Polbangtan Bogor menggelar Kuliah Umum bertajuk Kinerja dan Prospek Perekonomian Nasional di Aula Kampus CIbalagung, Rabu (2/11). Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta hadir selaku narasumber pada Kuliah Umum yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa serta Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti dan Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar.
Arif Budimanta mengulas materi tentang peningkatan ekonomi petani milenial. Pasalnya, saat ini upaya untuk menjaga pasokan pangan terutama produktivitas dan distribusi rantai pasar dari produk-produk pertanian sangatlah penting untuk tetap menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
“Presiden Joko Widodo selalu membicarakan masalah pangan dalam berbagai kesempatan rapat dengan para menteri, karena ini merupakan masalah penting sebagai sumber kehidupan di Indonesia sehingga saat terjadi gejolak perang Ukraina dan Rusia, stok pangan kita dari hulu ke hilir tetap stabil,” katanya.
Menurut Arif Budimanta, banyak negara di berbagai belahan dunia terdampak Perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada pasokan berbagai komoditas dari kedua negara tersebut karena mengalami ketersendatan.
Stafsus Presiden mengharapkan mahasiswa Polbangtan, PEPI, dan SMKPP harus mampu mengembangkan kesempatan dan peluang bisnis dari kebutuhan pasar, yang membutuhkan konsultan pangan. Sehingga pemberdayaan petani milenial dapat terwujud untuk kesejahteraan dan kejayaan bangsa dan negara.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini