Pemindahan Ibu Kota Negara jadi Peluang Bagi Pengembang Properti
Suasana Jembatan Pulau Balang yaitu penghubung Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Pemerintah telah memulai pembangunan fisik ibu kota baru IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Targetnya, pada 2024 sudah mulai ada pemindahan kantor pemerintah dan beberapa fungsi pelayanan telah dilakukan secara bertahap, sehingga nantinya seluruh kantor pemerintahan dipindah ke wilayah baru.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ibu kota Nusantara jadi momentum emas bagi pengembang di Kalimantan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah telah memulai pembangunan fisik ibu kota baru IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Targetnya, pada 2024 sudah mulai ada pemindahan kantor pemerintah dan beberapa fungsi pelayanan telah dilakukan secara bertahap, sehingga nantinya seluruh kantor pemerintahan dipindah ke wilayah baru.
Ada sebanyak 500 ribu pegawai negeri sipil kementerian dan lembaga akan dipindahkan ke kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru pada tahap awal pembangunan yakni periode 2022-2024. Hal tersebut seiring dengan pembangunan infrastruktur utama seperti istana kepresidenan, gedung DPR/MPR dan perumahan di tahap awal pembangunan IKN.
Pada tahap selanjutnya periode 2025-2035, akan dilakukan pengembangan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, dan menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN. Selain itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, penerapan sistem insentif sektor-sektor ekonomi prioritas, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan juga akan dilakukan pada periode tersebut.
Berbagai survei maupun pendapat telah dikemukakan oleh banyak pihak baik yang pro maupun kontra terkait pemindahan ibu kota khususnya dari sisi potensi bisnis propertinya. Banyak dampak positif yang akan didapatkan khususnya di kota Balikpapan karena menjadi gerbang ibu kota negara.
Dalam acara IKN Properti Expo 2022, Kementerian PUPR mengatakan sektor properti merupakan sektor yang masih tumbuh secara positif di tengah masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia kuartal I 2022 tumbuh 5,01 persen.
Di antara pertumbuhan tersebut, perumahan yang masuk ke dalam sektor real estate atau properti menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif sebesar 3,78 persen. Sektor properti memiliki multiplier effect dapat menghidupkan 174 sub-sektor industri lain seperti pabrik material bahan bangunan, transportasi, lembaga pembiayaan seperti bank, koperasi, financial technologi, maupun sektor furniture, hingga perdagangan makanan yang akan dapat mempercepat dan membantu program Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.
Pemindahan Ibu Kota negara ini ditangkap sebagai peluang emas oleh PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, perusahaan yang berkecimpung sektor properti berbasis di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Pindahnya IKN ini benar-benar menjadi momentum yang pas sekaligus kesempatan emas bagi kami pengembang, dalam memperbesar potensi bisnis properti di kawasan Balikpapan khususnya kawasan kami BSB” ujar Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana Tjia Daniel Wirawan dalam keterangan tulis, Jumat (4/11/2022).
Dia menjelaskan, produk Wulandari Bangun Laksana merupakan produk-produk unggulan. Selain karena memiliki konsep yang menarik dan berbeda dari pendahulunya, juga berdiri di pusat kota dengan lokasi yang sangat strategis.
“Berdekatan dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Selain lokasi yang strategis yaitu berdiri di kawasan Balikpapan Superblock, kami pihak pengembang juga menunjang fasilitas lainnya, seperti pusat hiburan Pantai BSB, dan Aquaboom. Sedangkan sarana olahraga terdapat CNC Fitness Center, BSB Bowling, dan pusat kuliner,” ucapnya.
Lokasi strategis dan fasilitas lengkap dan berkualitas, lanjut dia, diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para investor dapat berinvestasi di kawasan prestisius ini.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini