Lewat TEI 2022, RI-Bangladesh Sepakati Kesepakatan Bisnis Baru
KBRI menyebut Bangladesh memiliki potensi perdagangan maupun ekspor bagi pengusaha RI
REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA — Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 turut menghasilkan kesepakatan bisnis dan dagang antara Indonesia dan Bangladesh. Pada TEI ke-37 yang digelar sepekan belakangan sekurangnya 302 juta dolar AS disepakati antara pengusaha Bangladesh dan Indonesia.
Kepala Perwakilan RI untuk Bangladesh dan Nepal, Duta Besar (Dubes) Heru Subolo memimpin rombongan 28 pengusaha besar dan UMKM Bangladesh menghadiri TEI di ICE BSD City. KBRI Dhaka melakukan kegiatan penyambutan dan resepsi bisnis untuk pembekalan para pengusaha Bangladesh yang mengikuti TEI 2022 secara efektif.
Dubes Heru dan KBRI Dhaka juga mengadakan forum bisnis mempertemukan pengusaha dari kedua negara, melakukan pendampingan secara intensif kepada para pengusaha serta menyaksikan penandatanganan kerja sama perdagangan. “Kami mencatatkan capaian transaksi perdagangan selama penyelenggaraan pameran dagang tahunan terbesar di Asia Tenggara ini,” kata Dubes Heru dalam rilis pers KBRI Dhaka.
Dubes Hertu mengatakan, dua perusahaan Bangladesh menandatangani kontrak dan komitmen bisnis senilai lebih dari 2 juta dolar AS. SAJ Ltd sepakat membeli minyak pelumas dari Pertamina Lubricant senilai 2 juta dolar AS dan Arno Export-Import membeli produk buah pinang dari PT Swarga.
Selain itu, dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara Intraco Ltd dengan PT Pertamina Gas Negara untuk pembelian gas dari Indonesia yang nilainya dapat mencapai 100 juta dolar AS per tahun. Kesepakatan pembelian gas ini nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pembangunan instalasi gas di Bangladesh ketika perusahaan Indonesia mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam hal tersebut.
“Kami ingin membuktikan bahwa Bangladesh dan Nepal, yang merupakan target pasar non-tradisional Indonesia, justru memiliki potensi dan peluang besar bagi komoditas dan produk Indonesia,” ujar Dubes Heru.
“Apalagi saat ini Bangladesh merupakan salah satu negara di kawasan Asia Selatan yang perekonomiannya tumbuh pesat meski di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya menambahkan.
Heru mencatat Bangladesh ditargetkan lulus dari predikat Least Developed Country oleh PBB untuk naik status menjadi negara berkembang pada tahun 2026. Paska TEI 2022, KBRI Dhaka juga mempertemukan pengusaha Bangladesh yang perusahaannya (Power Vision Group) dipercaya pemerintah Bangladesh sebagai salah satu perusahaan untuk peremajaan bus transportasi umum dengan dua perusahaan karoseri bus PT New Armada di Magelang dan CV Laksana di Semarang. Powervision Group merencanakan untuk pembelian sekitar 200 bus yang akan digunakan untuk peremajaan angkutan umum di Bangladesh.
KBRI Dhaka juga melaksanakan pertemuan dengan Dinas Penanaman Modal DIY dan KADIN DIY untuk pembahasan bersama upaya promosi dan peningkatan ekspor batik ke Bangladesh dimana pada saat ini batik telah diakui Unesco sebagai warisan tak benda dunia. KBRI Dhaka juga melakukan pertemuan dengan KADIN Bali.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini