Teknologi.id – MiChat sebagai aplikasi pesan singkat layaknya WhatsApp mendapati atensi netizen Indonesia karena dianggap wadah untuk memesan prostitusi online.
Seperti pada bulan Maret tahun 2021 yang lalu, Polda Metro Jaya berhasil menelusuri dan menyelesaikan kasus prostitusi online yang dilakukan oleh artis Cynthiara Alona.
Artis berusia 37 tahun tersebut terjerat Pasal 296 KUHP tentang memudahkan perbuatan cabul dan Pasal 506 KUHP tentang prostitusi. Dengan dua pasal tersebut, Alona mendapati ancaman penjara hingga 10 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar.
Pihak kepolisian yang diwakili Kombes Yusri Yunus selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya juga menyampaikan kepada wartawan bahwa pihak berwenang sudah mengamankan 15 anak di bawah umur dengan rentang usia 14-15 tahun. Anak-anak tersebut dijajakan harga sebesar Rp400.000 hingga Rp1 juta setiap sekali pemesanan.
Baca juga: Wali Kota Malang Minta Camat dan Lurah Install MiChat Karena Ini
Aplikasi yang dikembangkan oleh MiChat PTE. Limited asal Singapura itu disalahgunakan oleh Alona sebagai wadah untuk memesan prostitusi secara online, atau istilah populernya yakni ‘Open BO’ (booking out).
Selain itu, berdasarkan data dari SimilarWeb, sebesar 83% dari total 50 juta pengguna MiChat merupakan orang Indonesia, mengalahkan Prancis 5,96%, Argentina 4,25%, Malaysia 2,52%, dan Amerika Serikat 2,19%.
Lalu apa saja kode yang biasa dipakai untuk transaksi prostitusi melalui MiChat? Berikut daftarnya:
- BO : Booking Out / Booking Order
- LT : Long Time
- ST : Short Time
- Free Roam: Gratis Kamar
- Nego: Tawaran Harga
- Include: Harga Beserta Kamar
- GH: Guest House
- VCS: Video Call S*x
- Exclude: Harga Tanpa Kamar
- PAP: Post A Picture (minta dikirimi gambar)
Itulah beberapa kode yang biasa orang pakai untuk memesan jasa prostitusi secara online melalui aplikasi MiChat.
(ai)
