Implementasi PWMP, Polbangtan Bogor Gandeng Alumni dalam Temu Bisnis
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Kementerian Pertanian RI menggagas ide proyek bisnis yang bertujuan menumbuhkan sebuah ekosistem kewirausahaan di bidang pertanian. Proyek Bisnis jadi salah satu strategi agar Polbangtan Bogor dapat mencetak wirausahawan yang meliputi empat komponen yakni Unit Bisnis Mahasiswa, Unit Bisnis Alumni, Mitra Usaha dan Perbankan (untuk pembiayaan).
Foto: istimewa
Temu bisnis Polbangtan Bogor libatkan mahasiswa MBKM dan alumni
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Kementerian Pertanian RI menggagas ide proyek bisnis yang bertujuan menumbuhkan sebuah ekosistem kewirausahaan di bidang pertanian. Proyek Bisnis jadi salah satu strategi agar Polbangtan Bogor dapat mencetak wirausahawan yang meliputi empat komponen yakni Unit Bisnis Mahasiswa, Unit Bisnis Alumni, Mitra Usaha dan Perbankan (untuk pembiayaan).
Menurut Direktur Polbangtan Bogor Detia tri Yunandar sebagai tindak lanjut, diadakan Temu Bisnis antar seluruh stakeholder terkait di Aula Kampus Cibalagung Polbangtan Bogor, belum lama ini.
“Temu Bisnis ini dihadiri oleh alumni, mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan jajaran Manajemen Polbangtan Bogor,” kata Detia Tri Yunandar.
Detia menambahkan latar belakang proyek bisnis ini adalah evaluasi dari implementasi Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi peserta didik, yaitu belum terintegrasi dengan kurikulum, yang kerap terkalahkan dengan kegiatan akademik. Oleh karena itu, perlu strategi yang efektif dan efisien untuk menciptakan job creators melalui skema PWMP.
Dia menambahkan, nantinya Proyek Bisnis ini akan melibatkan enam orang mahasiswa MBKM serta alumni yang telah berwirausaha.”Kolaborasi antara mahasiswa dan alumni ini nantinya bisa berupa mentor, motivator, sharing experience, pendamping atau offtaker bila memungkinkan ataupun mitra dalam bentuk lainnya,” kata Detia.
Menurutnya, Proyek Bisnis bertujuan membangun unit mahasiswa, alumni, dan mitra yang selalu terhubung dengan pendekatan individu. “Proses pembangunan ekosistem, dimulai dengan proposal usaha, lalu menjalankan usaha dengan pendampingan. Kemudian dilakukan BIMTEK atau coaching secara online untuk pembuatan proposal bisnis, pembinaan keuangan, dan lainnya,” kata Detia TR.
Saat ini, ada beberapa lulusan dari Polbangtan Bogor yang memiliki wirausaha secara konsisten. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa lulusan Polbangtan diharapkan menjadi wirausahawan muda pertanian.
“Saya meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” katanya.
Mentan Syahrul beberapa waktu lalu menyatakan pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Pendidikan vokasi Kementan menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
“Petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.