ASDP Kebut Program Sertifikasi Halal di Labuan Bajo
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi program sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam pemberdayaan UMKM.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Program sertifikasi halal di Labuan Bajo tersebut diikuti sebanyak 10 pelaku UMKM
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi program sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam pemberdayaan UMKM.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan ASDP tetap konsisten mendukung UMKM yang berada di lingkungan kerja pelabuhan untuk dapat meningkatkan kualitas produknya. “Ini termasuk mendorong agar bersertifikasi halal untuk bahan baku yang digunakan,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (30/10/2022).
Dia menjelaskan, program sertifikasi halal di Labuan Bajo tersebut diikuti sebanyak 10 pelaku UMKM. Shelvy menuturkan seluruh UMKM tersebut bergerak di bidang kuliner atau makanan dan minuman.
Shelvy menilai, produk yang bersetifikat halal memiliki daya saing tinggi. Di Labuan Bajo terdapat total 60 produk dari 10 UMKM (merek) yang bakal disertifikasi kehalalannya dengan total biaya sertifikasi mencapai Rp 271 juta termasuk pelatihan yang diberikan.
“Dari total 10 UMKM, empat UMKM telah mendapat Surat Keterangan Halal (SKH) dan sisanya masih berproses,” tutur Shelvy.
Dia mengatakan, program sertifikasi halal tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan kapasitas jual beli bagi para mitra binaan. Selain itu, dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra binaan, khususnya dalam penerapan sistem jaminan halal pada produk yang dihasilkan.
“Dengan adanya setifikat ini maka diharapakan dapat mendongkrak pendapatkan dari para UMKM mitra binaan dengan meningkatnya penjualan produk yang dihasilkan,” ungkap Shelvy.
Sesuai arahan dari Kementerian BUMN, ASDP menjalankan kegiatan TJSL yang terbagi dalam tiga kategori. Kategori tersebut yakni pendidikan, lingkungan hidup, dan pemberdayaan UMKM.
Kegiatan Pelatihan dan Pengadaan Setifikasi Halal di Labuan Bajo merupakan bagian dari kategori Pemberdayaan UMKM. Shelvy menuturkan, secara keseluruhan di Labuan Bajo ada 22 UMKN binaan, 10 diantara bergerak di bidang kuliner yang mendapatkan pelatihan kali ini.
Shelvy optimis seluruh peserta UMKM berhasil mendapatkan sertifikasi halal. Selain itu, tahun depan ASDP juga akan memberikan dukungan kepada UMKM untuk mendapatkan Sertifikasi BPOM.
“ASDP berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu pemberdayaan UMKM melalui berbagai program. Harapannya, produk UMKM semakin luas pemasarannya sekaligus bisa naik kelas ke tingkat nasional atau bahkan internasional sebagai salah satu destinasi pariwisata superprioritas (DPSP),” ucap Shelvy.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini